5 Hal Tentang Joseph Schooling si Perenang Charming

Ambasador TAG Heuer bercerita soal jam tangan, berenang, dan chye tow kueh.
CROWN berkesempatan untuk bertemu langsung dengan peraih medali emas Olimpiade, Joseph Schooling waktu ia berada di Singapura dalam acara TAG Heuer Formula 1 bulan lalu. Berikut adalah beberapa paparan dari perenang charming ini:
Jam tangan TAG Heuer favorit saya mungkin harus diundi antara Carrera dan Aquaracer. Kalau saya harus memilih salah satu, kemungkinan adalah Carrera yang saya kenakan sekarang. Biru adalah warna favorit saya, jadi waktu mereka memperlihatkan jam tangan ini ke saya, saya suka sekali. Saya juga menyukai skeleton dial-nya.
Jam tangan ideal saya untuk berlatih tentunya harus tahan air. Saya membutuhkan sebuah sistem waktu yang jelas, misalnya seperti penunjuk waktu digital pada bagian bawah sehingga saya bisa terbaca dengan jelas. Saya juga menyukai strap karet, jadi itu salah satu fitur penting buat saya. Sepertinya sederhana memang, tapi saya menyukainya.
Ada banyak nilai-nilai TAG Heuer yang beresonansi dengan saya. Salah satu hal yang saya suka dengan mereka adalah TAG Heuer itu super sporty, very bold, dan bersifat disruptif. Nilai terakhir sepertinya yang paling lekat dengan saya, karena saya datang dari Singapura, dan tidak ada seorang pun yang mengira saya bisa berprestasi di olahraga. Akhirnya saya berhasil menembus kompetisi dunia dan menjadi disruptif lalu seperti mendobrak status quo, itu adalah hal yang paling bernilai buat saya.
Saya masih sangat muda. Anda akan mencapai puncak kebugaran dalam usia pertengahan hingga akhir 20 tahunan. Saya kira masih banyak tantangan ke depannya. Saat ini tentu saja saya masih bertransisi menuju karir profesional dan tentu saja itu berbeda ketika saya melakukannya di sekolah. Ini adalah sebuah tantangan dan babak baru hidup saya yang begitu seru untuk dijalankan.
Kalau saya mempunyai waktu senggang 24 jam penuh, saya akan duduk di sofa, menonton TV, menyantap chye tow kueh (sejenis kwetiau) atau McDonald's dan bersantai. Kesibukan setiap hari itu sangat gila, saya terkadang sampai lupa seperti apa rasanya hanya sekadar duduk santai.
End of content
No more pages to load