Skip to main content

Di Balik Kemewahan Jam Tangan Antik

Simak penjelasan representatif dari Sotheby’s mengenai sekelumit fakta dan fenomena di balik popularitas jam tangan pre-owned.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, antik diartikan kuno, tetapi tetap bernilai sebagai hasil karya seni atau benda budaya. Definisi tersebut kurang-lebih meringkas berbagai alasan di balik ketenaran jam tangan pre-owned yang kemudian diikuti oleh pertumbuhan pesat kategori ini dalam pasar jam tangan keseluruhan.

Jam tangan pre-owned memiliki nilai histori yang tak ternilai. Histori di sini dapat diasosiasikan terhadap banyak hal. Mulai dari popularitas dan kepiawaian sang brand yang kian tervalidasi dengan sebuah karya lawasnya yang masih dapat menunjukkan waktu dengan akurat, hingga siapa pemilik pertama dan cerita penuh makna di balik jam itu sendiri seperti Rolex Cosmograph Daytona milik Paul Newman atau Omega Seamaster Planet Ocean yang dikenakan oleh Daniel Craig dalam film James Bond Skyfall (2012).

Menariknya, jam tangan pre-owned tak jarang memiliki nilai one-of-a-kind yang lebih meyakinkan dibanding sebuah jam tangan baru yang dirilis dalam jumlah terbatas. Mengapa? Contohnya seperti ini, bayangkan Anda dan seorang teman tak sengaja membeli jam tangan Tudor Submariner rilisan tahun 1980-an. Kemungkinan besar kondisinya tidak akan sama. Baik dilihat dari level warna patina, maupun ukiran pada caseback dari pemilik terdahulunya.

Selain itu sebagai bonus, berburu jam tangan pre-owned memberikan pengalaman yang memuaskan kepada para pendambanya. Keuntungan yang paling berharga adalah ilmu yang didapat dari hasil perburuan tersebut. “Anda akan belajar banyak mengenai jam tangan yang Anda incar,” kata Sam Hines, Senior Director sekaligus Worldwide Head of Watches di Sotheby’s. “Itulah cara tercepat untuk membangun pengetahuan Anda mengenai sebuah model jam tangan, sejarah historis, dan apa yang membuat mereka spesial.”

Namun tentunya terdapat beberapa tantangan yang perlu dihadapi oleh para pemburu jam tangan pre-owned, seperti asal usul, nilai yang terlampau tinggi daripada semestinya, dan keaslian jam tangan yang hendak dibeli. Oleh karena itu CROWN Indonesia menemui tiga representatif dari institusi terkait: Sam Hines dari Sotheby's dan Alexandre Bigler dari Christie's. dan Terrence Tjen dari Time Trust untuk memberikan Anda perspektif baru mengenai jam tangan pre-owned dan bagaimana memulai koleksi Anda sendiri.

SAM HINES

Sotheby’s Senior Director & Worldwide Head of Watches Hong Kong

Apa yang bisa Anda ceritakan mengenai bisnis lelang jam tangan pre-owned?

Setiap pasar pasti memiliki karakter yang berbeda dan hal ini tercermin dari tipe jam tangan yang laris terjual di sana. Contohnya Dubai, sebuah pasar yang tergolong baru karena kami baru membuka lelang pada tahun 2004, memiliki selera pasar yang menjurus ke jam tangan kontemporer. Di Hong Kong yang merupakan pasar matang, menyukai portofolio jam tangan yang meliputi vintage, kontemporer, dan bahkan jam saku. Sementara itu, London merupakan pasar ‘old-school’ yang memiliki preferensi untuk jam tangan vintage, dicampur dengan sedikit koleksi kontemporer. Sangat menarik untuk bisa melihat perbedaan-perbedaan ini.

Tipe jam tangan apa yang paling populer terjual di Sotheby’s? 

Kami kebanyakan fokus di jam tangan vintage karena di situlah pasar kami berada. Kami juga percaya vintage akan tetap mendominasi lanskap jam tangan pre-owned ke depannya, karena sekarang terdapat lebih banyak informasi dan sumber yang tersedia di internet. 

Apa saja pelayanan yang didapatkan oleh pemilik atau pembeli jam tangan yang hendak menggunakan jasa rumah lelang seperti Sotheby’s?

Anda harus ingat bahwa selain jaminan kualitas, rumah lelang juga bisa memberikan opsi yang sangat bervariasi, harga yang jujur, dan jaminan mutu, termasuk jaminan keaslian. Tidak hanya itu, Anda juga bisa mendapatkan opini dan saran untuk jam tangan yang Anda miliki, seperti nilainya, sejarahnya, dan jika Anda inginkan, membantu Anda untuk menjualnya. 

Apa kriteria sebuah jam tangan pre-owned yang dapat bernilai fantastis?

Terdapat beberapa tolok ukur di Sotheby’s yang meliputi eksklusivitasnya, yakni seberapa langka jam tangan tersebut. Kata kuncinya adalah limited edition. Kualitas jam tangan, termasuk kelengkapan aksesori dan kondisinya, juga sangat berpengaruh kepada nilai. Terakhir, kami juga mempertimbangan faktor ‘kebaruan di pasar’ — dalam artian apakah jam setipe itu sudah banyak penawaran lainnya di pasar atau tidak? Semakin sedikit ketersediaan di pasar tentunya akan membuat harganya semakin tinggi.

Punya tips untuk para kolektor yang ingin melelang jam tangannya?

Jika Anda memiliki sebuah jam tangan yang sangat spesial dan Anda tahu persis nilainya, rahasiakan sebisa mungkin. Jangan sampai bocor ke pihak manapun, apalagi media. Faktor ‘kebaruan di pasar’ bisa melipatgandakan value jam tangan Anda dan membangun antisipasi yang besar di pasar.

Baca artikel selengkapnya yang di dalamnya terdapat interview dengan Alexandre Bigler dari Christie's dan Terrence Tjen dari Time Trust dalam majalah CROWN Indonesia edisi Maret-Juni 2020 yang bisa Anda dapatkan di Magzter dan Gramedia Digital.


Ditulis oleh

End of content

No more pages to load