Skip to main content

Marquetry Dalam Jam Tangan

Kami akan menjelaskannya secara detail.

Marquetry kulit Hermès

SEBUAH SENI KLASIK

Marquetry adalah sebuah bentuk seni yang telah eksis sebelum adanya horologi mekanikal itu sendiri. Bahkan, seni marquetry sudah berkembang maju dari sekitar 2.500 SM lalu, pada zaman Mesir kuno. Legendanya, artefak dan furnitur yang terdapat di dalam makam Raja Firaun Tutankhamun didekorasi dengan seni marquetry menggunakan berbagai macam bahan, dari batu mulia dan emas hingga kayu dan gading. Sulit membayangkan bagaimana para pengrajin pada masa itu dapat membuat karya seni yang begitu rumit dan memakan waktu dan tenaga; hal ini ibarat seseorang yang berusaha menyelesaikan sebuah teka-teki jigsaw yang sangat besar, dan sekaligus membuat dan memilih setiap kepingnya seorang diri.

 

Harry Winston Avenue C menampilkan mother-of-pearl marquetry

TIDAK SAMA DENGAN TEKNIK INLAY

Menurut definisi, marquetry adalah teknik menyatukan warna-warna yang berbeda, yang terbuat dari bahan alami dan terdiri dari potongan-potongan kecil, yang kemudian dipasangkan dengan sempurna antara satu dengan lainnya menjadi sebuah pola atau desain. Marquetry berbeda dari teknik inlay, di mana potongan-potongan bahan ditatahkan (inlayed) di atas sebuah material yang telah dipotong sesuai dengan motif.

BOOMING PADA ABAD KE-18

Sejarawan seni merunut abad ke-18 sebagai periode ketika seni marquetry benar-benar meledak. Digunakan secara luas sebagai ornamen bagi lemari mewah, langgam yang paling dicari adalah wood marquetry, sebuah teknik yang dikembangkan oleh seniman Belgia yang akhirnya menjadi populer di seluruh Eropa. Meskipun veneer kayu biasanya menjadi material pilihan untuk pekerjaan marquetry, para artisan juga bereksperimen dengan bahan lain untuk inlay, dari hardstone hingga marmer, hingga mother-of-pearl dan berbagai jenis logam. Eksperimen ini akhirnya memengaruhi seni dial marquetry kontemporer - kerajinan yang dibuat lebih menantang mengingat tuntutan miniaturisasi dan kendala ruang.

Seorang artisan sedang mengkreasikan sedotan untuk straw marquetry dial dari Cartier

DUNIA JAM TANGAN TELAT IKUT

Kami ingat itu sekitar tahun 2010 ketika marquetry baru mulai bermunculan di dial jam tangan dalam jumlah yang lebih besar. Adopsi seni ini di dalam dunia jam tangan yang lambat bisa jadi dikarenakan brand-brand membutuhkan waktu untuk meneliti dan mengembangkan teknik marquetry khusus untuk ornamentasi jam tangan, dan bertransisi dari bentuk metiers d’art tradisional seperti enamelling dan engraving.

 

Rotonde de Cartier 'koala' dengan straw marquetry

NAMUN SEMANGATNYA TETAP BERKOBAR

Di masa seni marquetry dial modern ini, kreasi biasanya merujuk pada ornamen marquetry kayu dari abad 16 hingga 18. Salah satu pionir pertamanya adalah Patek Philippe, yang membesut Royal Tiger dengan wood marquetry dial pada 2010.

Patek Philippe ‘Royal Tiger’ menampilkan wood marquetry dari 2010

Namun seperti pada masa lampau, selain penggunaan kayu 'konvensional', beberapa brand juga bereksperimen dengan berbagai bahan. Di antara jam tangan favorit kami untuk 2018 adalah Hermès 'Slim d' Hermès Les Zebres de Tanzanie dan Arceau Cavales, yang menampilkan karya marquetry kulit, teknik yang dikembangkan oleh brand ini, dan Altiplano Stone Marquetry Tourbillon dari Piaget yang menggunakan malachite atau lapis lazuli.

Hermès’ Slim d’ Hermès Les Zebres menampilkan leather marquetry

 


End of content

No more pages to load