Suara dari Waktu: Beberapa Jenis Jam Tangan dengan Suara yang Khas

Kata “clock” berasal dari bahasa Belanda Pertengahan clocke, yang berasal dari bahasa Latin clocca, yang berarti lonceng. Jam mekanik pertama tidak memiliki dial tetapi hanya berupa penunjuk waktu yang besar. Hari-hari dibagi berdasarkan dentang lonceng ini, seiring dengan penyebaran pencatat waktu mekanis ke seluruh Eropa selama abad ke-14.
Ketika jam menjadi portable, jam tangan pun lahir, mula-mula dibawa di saku, kemudian diikatkan ke pergelangan tangan. Jam tangan menunjukkan waktu pada bagian dial jam-nya. Di luar detak tik-tok biasa yang mengatur mekanisme canggihnya, beberapa jam tangan masih menunjukkan waktu dengan suara.
Pada artikel ini, kita akan mencari tahu lebih tentang suara dari para penunjuk waktu. Apa saja kah itu? Mari simak di bawah ini.
Jam Tangan Alarm
Jam tangan alarm didesain untuk membunyikan sinyal pada waktu yang ditentukan. Semua orang mungkin pernah kesal dengan alarm mereka, tetapi hanya sedikit orang yang dapat menyangkal kegunaannya. Ini mungkin salah satu komplikasi horologi tertua.
Mekanisme ini pertama kali dimasukkan ke dalam jam tangan saku, pada abad ke-16. Jam tangan alarm pertama dipatenkan pada tahun 1908 oleh Eterna, tetapi kesuksesan benar-benar menyebar setelah diciptakannya kaliber Vulcain Cricket yang legendaris pada tahun 1947. Di antara referensi tak terbantahkan lainnya adalah Jaeger-Lecoultre, dengan Memovox, jam tangan alarm otomatis pertama, yang dirilis pada awal 1950-an.
Jam tangan alarm mekanis tradisional berdering dengan menggunakan pegas utama, yang dikencangkan untuk menggerakkan palu yang dipukulkan ke bagian lonceng, gong, atau case jam tangan itu sendiri. Mekanisme alarm digabungkan ke mesin jam, dengan roda yang memerintahkan untuk memicu sinyal, pada waktu yang diinginkan.
Repeaters
Repeater adalah jam tangan mekanis yang membunyikan waktu sesuai permintaan, dengan mengaktifkan pelatuk atau pusher. Ada berbagai jenis repeater, ada yang hanya membunyikan jam dan ada juga yang membunyikan waktu hingga ke menit.
Misalnya, repeaters seperempat membunyikan jam dengan satu nada dan seperempat jam dengan nada lainnya. Repeaters 5 menit membunyikan jam dan kemudian jumlah interval 5 menit yang telah berlalu. Repeaters menit membunyikan jam dengan satu nada (nada rendah), seperempat dengan urutan 2 nada (nada tinggi dan nada rendah), serta menit dengan nada kedua (nada tinggi).
Untuk menghasilkan suara repeater dengan suara yang kaya dan jernih, para pembuat jam telah menciptakan berbagai perangkat tambahan. Contohnya, gong katedral yang mengitari mesin jam hampir dua kali atau lonceng Westminster yang menggunakan setidaknya 4 set gong dan palu untuk menirukan suara Big Ben.
Di luar kalibernya, case dan seluruh struktur internal jam tangan dirancang untuk beresonansi dengan sempurna. Di antara berbagai inovasi terbaru, Jaeger-LeCoultre baru-baru ini mematenkan sistem di mana gong disolder ke kristal safir jam tangan, untuk memperbesar intensitas getaran yang dipancarkan di luar case.
Grande Sonnerie and Petite Sonnerie
Grande dan Petite Sonnerie memiliki tempat yang sangat istimewa di dunia Haute Horlogerie, karena merupakan salah satu kreasi horologi yang paling rumit. Keduanya menunjukkan jam dan quarter secara otomatis, meskipun hanya Grande Sonnerie yang mengulang jam di setiap quarter. Biasanya, keduanya dilengkapi dengan pusher atau pergeseran untuk membungkam mekanisme. Keduanya juga dilengkapi dengan mekanisme repeaters untuk membunyikan waktu sesuai permintaan.
Hanya ada segelintir pembuat jam yang mampu membuat mekanisme seperti itu. Di luar kerumitan fungsi yang ditambahkan ke mekanisme repeaters, manajemen konsumsi daya juga sangat penting, karena mekanisme ini berdentang tanpa aktivasi dari pengguna.
Oleh karena itu, energi harus disimpan dan dilepaskan saat dibutuhkan. Secara tradisional, laras khusus digunakan, tetapi FP Journe Sonnerie hanya memiliki satu pegas utama untuk menggerakkan mekanisme ketepatan waktu dan mekanisme pemukul gong.
Jam Tangan Musikal
Terinspirasi dari kotak musik mekanis, beberapa jam tangan mampu memainkan melodi, sesuai permintaan atau setiap jam yang lewat ("sonnerie au passage" dalam bahasa Prancis). Di antara tantangan teknisnya, miniaturisasi mekanisme, silinder yang berputar dan sisir baja dengan seperangkat gear yang disetel, sehingga dapat diintegrasikan ke dalam jam tangan merupakan prestasi yang luar biasa.
Ulysse Nardin mempersembahkan jam tangan Stranger yang memainkan lagu "Stranger in the Night" dari Frank Sinatra dan mendesain ulang mekanisme kotak musik gaya pin dan roller tradisional, menggantinya dengan cakram berputar yang dilengkapi dengan pin yang berinteraksi dengan 10 bilah yang membentang di atas dial jam. Breguet juga meluncurkan jam tangan musik dengan melodi yang manis, menggunakan salah satu musik dari Bach.
Jadi, itu dia beberapa jam tangan yang menghasilkan suara. Bagi Anda yang suka dengan seni musik, ini merupakan beberapa pilihan yang bisa Anda gunakan untuk memilih jam tangan selanjutnya. Mana yang menjadi favorit Anda?
End of content
No more pages to load