Skip to main content

A CASE OF LACE: Keindahan Batu Rubi Chopard

Inkorporasi batu rubi pada jajaran keindahan perhiasan Chopard

Arinta Wirasto

Chopard menorehkan namanya sebagai label prestisius yang berjasa atas lahirnya ragam perhiasan memesona yang terdapat pada daftar keinginan setiap wanita. Bak museum seni, katalog Chopard dipenuhi oleh karya distingtif yang sarat akan elegansi, begitu juga dengan koleksi Precious Lace yang hadir sebagai koleksi klasik kontemporer dengan anggukan pada batu rubi.

Lewat jajaran perhiasan yang dapat dikenakan dalam setiap kesempatan, Precious Lace diharapkan dapat memantik persepsi berbeda tentang bebatuan mulia. Berangkat dari paham bahwa perhiasan dapat diakses oleh siapa pun, koleksi ini direalisasikan dengan suntikan unsur ceria dan kasual guna mendobrak batasan yang erat diasosiasikan dengan kemewahan. Tema koleksi ini disadur dari perpaduan antara haute joaillerie dan haute couture yang mengambil inspirasi dari untaian renda antik, sesuai titel yang diusung.

Memoirs of the Lacework

Mari melakukan perjalanan waktu menuju abad ke-16, ketika seni pembuatan renda sedang berada di puncak kepopuleran. Disempurnakan di Venesia, pergerakan seni tersebut lalu menyebar ke seantero Eropa, dari Belgia, Prancis, Spanyol, hingga Inggris. Tentunya dengan karakteristik dan ciri khas yang berbeda. Melalui proses pembuatan yang cakap, renda mendapat apresiasi sendiri di antara para bangsawan kerajaan yang memutuskan untuk menjadikannya sebagai standar pada kostum. Layaknya bebatuan mulia dan permata, renda perlahan menetapkan presensinya sebagai simbol status dan kekuasaan pada masanya.

Tidak sembarangan, pemilihan batu rubi dilakukan dengan pertimbangan yang cermat. Warna merah gelap yang melekat pada batu rubi – terkadang dikenal dengan nama merah delima – kerap dikonotasikan dengan intensitas emosi seperti cinta dan gairah. Dewasa ini, persembahan batu rubi menjadi lambang dari emakmuran, dan kebahagiaan dalam institusi pernikahan. Lantas, bukan sebuah kejutan jika sematan batu rubi pada koleksi Precious Lace menjadi wujud sempurna atas pemberian romantis untuk orang terkasih. Terlebih mengingat bahwa koleksi ini dilansir berdekatan dengan hari Valentine.

Magnificent Embellishment

Bukan translasi harfiah, interpretasi ulang dari renda pada koleksi Precious Lace dapat dilihat lewat miniatur bunga yang mengadopsi jalinan intrikasi open work bernama “Mini-Froufrou”. Emblem ini didesain dengan bingkai scallop dan kelopak bunga yang terdiri dari batu ruby berpotongan pear. Motif ini kemudian diimplementasikan pada objek perhiasan yang terdiri dari cincin, liontin, anting, dan gelang. Meski batu rubi adalah bintang utamanya, berlian dan emas merah muda turut dilibatkan dalam koleksi dengan proporsi tepat antara bentuk dan ruang.

Keseluruhan perhiasan Mini-Froufrou hadir berhiaskan emas merah muda 18 karat berpotongan pear serta rubi dan berlian berpotongan brilian dengan besar karat pada batu yang berkisar di angka 0,14 hingga 1,80. Elemen pada renda direplikasi melalui presisi pada emas, siluet ramping, ruang yang berfungsi untuk menonjolkan pancaran batu rubi, sekaligus menunjukan keterampilan dari pengrajin rumah perhiasan ikonis tersebut. 

Seolah belum cukup dengan segala daya pikat yang menarik atensi pada koleksi Precious Lace, emas merah muda pada seri perhiasan tersebut pun dikemas secara ethical atau etis. Selain itu, berlian yang digunakan juga didapatkan secara etis lewat pemasok yang memegang sertifikasi dari Responsible Jewellery Council. Perhiasan ethical adalah proses pengadaan yang ramah lingkungan dan transparan untuk mencerminkan komitmen Chopard terhadap konsep keberlanjutan. Keterlibatan Chopard dalam konsep keberlanjutan diwujudkan lewat kampanye The Journey to Sustainable Luxury yang diumumkan untuk pertama kalinya pada ajang Baselworld di tahun 2018 silam oleh Colin dan Livia Firth. Chopard berharap dapat mengurangi biaya sosial dan lingkungan dalam pembuatan koleksi jam tangan dan perhiasan prestisius lewat program ini. 

 

Klik di sini untuk #BacaDiRumahAja edisi terbaru dari CROWN Indonesia


Ditulis oleh

End of content

No more pages to load