FANTASTIC FAIR: Ulasan mendalam tentang ajang horologi paling bergengsi saat ini, Watches & Wonders

Kian akomodatif dan inovatif, Watches & Wonders resmi mengemban status sebagai acara pameran terbesar dan terpenting dalam kalender horologi dan perhiasan saat ini.
Erika Tania
Jumlah pengunjung Watches & Wonders 2023 naik hampir dua kali lipat dibandingkan penyelenggaraannya di tahun lalu. Sebanyak 43.000 orang dari 125 negara hadir di Jenewa untuk melihat secara langsung karya-karya terbaru dari puluhan brand horologi dan perhiasan tersohor dunia. Setidaknya terdapat tiga faktor yang melandasi pecahnya rekor pengunjung sepanjang masa—dalam sejarah acara Salon International de la Haute Horlogerie (SIHH) dengan rekor tertinggi sebanyak 23.000 pengunjung di tahun 2019 yang kemudian rebranding menjadi Watches & Wonders di tahun 2021—ini di edisi ke-3 dari pameran tahunan tersebut.
Pertama, Watches & Wonders 2023 menyambut kehadiran 12 brand baru—Alpina, Bell & Ross, Charriol, Frederique Constant, dan Hautlence adalah beberapa di antaranya—yang menjadikan jumlah partisipan tahun ini lebih banyak dengan total 48 brand. Kedua, peritel dan jurnalis dari berbagai penjuru Asia kembali hadir pasca absen tahun lalu karena peraturan kuncitara yang masih berlaku di beberapa negara. Ketiga, dua hari terakhir dari penyelenggaraan acara tahun ini terbuka bagi publik—untuk pertama kalinya—melalui pemberlakuan tiket masuk seharga Rp 1 juta-an di mana 12.000 akses terjual habis.
Tak dapat dipungkiri bahwa antusiasme luar biasa tersebut masih merupakan dampak dari pandemi. Seolah mengobati sebuah kerinduan berkepanjangan, Watches & Wonders menjadi pelipur lara bagi para pelaku industri dan penggemar horologi. Namun sesungguhnya, kesuksesan ini tidaklah mengejutkan. Tahun 2022 mencatat kenaikan ekspor tahunan jam tangan Swiss sebesar 11,4% yang mencapai ₣ 24,8 miliar (sekitar Rp 409 triliun). Selain itu, fakta bahwa 25% tiket Watches & Wonders 2023 dibeli oleh pengunjung berusia di bawah 25 tahun kian membuktikan bahwa minat dan permintaan terhadap horologi begitu meningkat dan meluas.
IMMERSIVE EXPERIENCE
Keistimewaan jam tangan mewah sebagai instrumen waktu nan fungsional dan karya seni yang estetis dirayakan secara meriah oleh Watches & Wonders. Palexpo—sebuah pusat konvensi di Jenewa—mengakomodasi ribuan pertemuan antara para representatif brand, peritel, dan jurnalis di mana karya-karya horologi dan perhiasan teranyar dipresentasikan. Area seluas 66.000m2 tersebut dihiasi oleh fasad-fasad putih yang berpadu elegan dengan berbagai elemen bertona perunggu.
Di balik fasad-fasad serupa galeri seni tersebut terdapat ragam stan tematik yang mengusung dekorasi distingtif sesuai dengan identitas masing-masing brand maupun kampanye global atau produk mereka yang tengah menjadi sorotan. Melihat dan mencoba langsung produk jam tangan dan perhiasan terbaru—sebelum tersedia secara komersial—tentu saja merupakan sebuah pengalaman yang menakjubkan, namun menyelami semesta setiap brand lewat dekorasi stan yang sarat cerita menyuguhkan petualangan yang sungguh mengesankan.
Jaeger-LeCoultre menghadirkan air terjun dalam ruang yang disoroti oleh lampu proyektor setiap satu jam sekali untuk menunjukkan filosofi rasio emas di balik koleksi Reverso, sedangkan Van Cleef & Arpels menyuguhkan keindahan hutan penuh bunga dan kupu-kupu lewat instalasi ‘pepohonan’ yang terbuat dari kaca-kaca berwarna serupa permata. Bila Roger Dubuis membuat terkesima dengan robot yang dapat meracik cocktail, stan Hermès membanggakan instalasi kinetik nan puitis karya seniman Prancis, Clément Vieille. Ada pula pena raksasa di stan Montblanc yang melukis secara lambat lanskap Gunung Blanc dengan hasil yang dapat dilihat setiap akhir hari pameran.
Segala kecanggihan dan kepuitisan tersebut menjadikan presentasi setiap produk kian bermakna. Ratusan jam tangan dan perhiasan yang kami lihat tak luput dari memori. Setiap brand memiliki daya pikat berbeda-beda, namun terdapat beberapa benang merah yang menyatukan penawaran-penawaran anyar di Watches & Wonders 2023. Lebih dari sekadar tren, kesamaan ini semacam telah menjelma menjadi norma-norma baru di dunia watchmaking.
Beberapa di antaranya adalah: temali jam yang dilengkapi oleh teknologi interchangeable sehingga mudah untuk digonta-ganti sesuai kebutuhan; ukuran case bervariasi dan cenderung lebih kecil untuk mengakomodasi pelanggan wanita dan pria berlengan ramping; dan dial ekspresif dengan pilihan warna, finis, dekorasi, serta desain yang semakin ‘nyeleneh’. Selain berupaya menggapai pelanggan berusia muda, para brand horologi nampaknya sudah tidak sekaku dulu. Ini adalah pertanda baik yang membuat industri ini semakin matang dalam menghadapi modernisasi dan berbagai krisisnya—seperti kehadiran kuarsa (1970-an) dan smartwatch (2010-an).
Sinyal positif juga dipancarkan para brand horologi melalui berbagai komitmen yang diembannya dalam hal berkelanjutan. Dari beberapa wawancara yang kami lakukan, para CEO menjabarkan ragam inisiatif yang telah diterapkan dalam perusahaan mereka untuk mengurangi jejak karbon. Mulai dari Zenith yang mengganti seluruh mobil kantornya dengan mobil elektrik, hingga Panerai yang telah menggunakan boks jam tangan bermaterialkan daur ulang bagi seluruh kemasan produknya.
Melalui sesi panel di ruang auditorium Palexpo, Chopard mengabarkan kelanjutan dari ‘Journey to Sustainability Luxury’—komitmennya sejak tahun 2013—dengan mengumumkan peningkatan kadar stainless steel daur ulang hingga 80% dalam material eksklusifnya, Lucent SteelTM, pada seluruh jam tangan bajanya di akhir tahun 2023 ini. “Kredibilitas saya meningkat di mata anak saya dan teman-temannya,” canda Julia Roberts sebagai salah satu panelis sekaligus ambasador global Chopard mengenai kesadaran tinggi kaum Gen Z soal isu lingkungan.
Tak hanya Julia Roberts, sejumlah selebriti dan atlet prominen turut hadir untuk mendukung para brand horologi dan perhiasan yang mendapuk mereka sebagai ambasador maupun friend-of-the-brand di Watches & Wonders 2023. Sebut saja: atlet tenis Swiss, Roger Federer (Rolex); mantan pesebak bola Inggris, David Beckham (Tudor); mantan pesebak bola Brazil, Ronaldinho (Rebellion); musisi Tiongkok, Lay Zhang (Hublot); pendaki gunung asal Nepal, Nimsdai Purja (Montblanc), atlet ski Tiongkok-Amerika, Eileen Gu (IWC); dan aktor Taiwan, Edward Chen (Piaget).
Di tengah keriuhan dan antusiasme atas segala hal yang terjadi, para jurnalis dapat mencerna dan memproses semua informasi yang didapatkannya di dua press lounge dengan interior serupa co-working space. Bagian tengah lorong-lorong Palexpo pun telah dilengkapi dengan banyak sofa dan kursi yang dapat digunakan oleh jurnalis maupun peritel untuk bekerja, menunggu janji temu selanjutnya, maupun menikmati kopi, camilan, hingga makanan berat. Bahkan, terdapat pula beberapa sudut yang dilengkapi soket-soket listrik bagi siapapun yang butuh mengisi daya gadget bawaanya.
Selain itu, terdapat beberapa kawasan khusus yang menjadikan pengalaman menyelami semesta watchmaking semakin holistik. Sejumlah brand independen dapat ditemui di Carré des Horlogers dan La Place. Meski mengusung tata letak ringkas dengan stan per brand seukuran butik-butik di pusat perbelanjaan, karya-karya paling inovatif dan disruptif dapat ditemukan di kedua kawasan ini. Beralih ke lantai dua Palexpo, para pengunjung dapat menemukan area LAB yang menampilkan 12 pengembangan teknologi di ranah horologi dan sebuah area pameran foto bertajuk What Time Is It? karya Karine Bauzin.
Bagi para jurnalis dan peritel yang telah bertahun-tahun menghadiri pameran semacam ini mungkin bukanlah hal sulit untuk mengelilingi Palexpo dan meresapi berbagai keistimewaannya. Namun penyelenggara Watches & Wonders paham betul bahwa lokasi yang luasnya hampir setara dengan Stadion Utama GBK ini bisa jadi membingungkan bagi sebagian publik. Oleh karena itu, Watches & Wonders menyediakan tur yang akan memandu publik menjelajahi 48 stan dan berbagai keseruan yang terdapat di rangkaian acara utama ini.
INCLUSIVE JOURNEY
Menariknya, semua presentasi produk, sesi panel, dan video konferensi dari acara ini tersedia di situs Watches & Wonders bagi siapapun yang tidak dapat hadir langsung di Jenewa—tahun 2023 mencatat 2.600 jurnalis mengikuti setiap program secara daring. Melalui akun Instagram resminya pun, sang pameran juga membagikan secara real-time berbagai sorotan dari hari ke hari. Terdapat 1,8 juta unggahan dengan hashtag #WatchesAndWonders yang memiliki reach lebih dari 600 juta di Instagram, sebuah rekor baru bagi sang pameran.
Acara berskala internasional ini seketika membuat Jenewa, ibukota jam tangan mewah yang begitu tenteram, menjadi sangat sibuk dengan sekitar 35.000 pengunjung yang memenuhi berbagai penginapan untuk menghadiri Watches & Wonders. Bahkan tahun ini, untuk pertama kalinya, Watches & Wonders menghadirkan kemeriahan serupa acara utama di Palexpo di jantung kota Jenewa lewat program bertajuk ‘In The City’. Selama sepekan penuh, para penggemar horologi dapat turut serta dalam berbagai tur dengan pemandu ke objek-objek wisata khas Jenewa yang kaya akan histori kultural.
Selain itu, ragam butik dari brand yang berpartisipasi dalam acara Watches & Wonders memberikan akses kepada publik untuk menyingkap kreasi-kreasi berdesain istimewa dan berkomplikasi langka. Para penggemar horologi juga dapat mengikuti ‘Watchmaking Rally’ untuk menemukan huruf-huruf dari ‘Watches and Wonders’ lewat kode QR di ragam objek wisata dan butik di mana 10 pemenang memperoleh tiket untuk menghadiri pameran utama di Palexpo secara gratis. Puncak dari program ‘In The City’ dimeriahkan oleh penampilan bermacam-macam seniman, penari, dan musisi jalanan, serta ditutup oleh konser eklektik dari DJ The Avener di Quai Général Guisan.
Perhatian mendalam hingga detail-detail terkecil yang ditunjukkan oleh penyelenggara Watches & Wonders 2023 mengekspresikan profesionalisme yang selaras dengan craftsmanship para brand horologi dan perhiasan mewah lewat mahakaryanya. Lebih dari sekadar fasilitator bagi para pelaku industri, Watches & Wonders turut melakoni peran sebagai edukator melalui ragam inovasi dan inklusivitasnya. Sebuah peran yang patut memperoleh apresiasi setinggi Oscars.
Klik di sini untuk #BacaDiManaAja edisi terbaru dari CROWN Indonesia
End of content
No more pages to load