Skip to main content

SELF-PORTRAIT: PASCAL WEHRLEIN & ANTÓNIO FÉLIX DA COSTA BERBAGI PANDANGAN SEPUTAR KIPRAH MEREKA DALAM DUNIA OTOMOTIF

Dua pembalap reli Formula E berbagi pandangan seputar menavigasi karier dalam dunia otomotif dan mencapai tujuan bersama sebagai sebuah tim.

Ditulis oleh Arinta Wirasto.

António Félix da Costa (AFC): Melihat dua saudara laki-laki saya beraksi di lintasan balap menjadi momen penentu di balik keputusan saya untuk berprofesi sebagai pembalap reli. Saya selalu yakin bahwa giliran saya akan tiba di kemudian hari. Sekarang saya telah berhasil menggapai mimpi tersebut dan tidak akan pernah berhenti.

Pascal Wehrlein (PW): Meski meraih kemenangan adalah tujuan utama, pada praktiknya tentu saja terdapat banyak hal yang tidak sesuai harapan. Namun, kami mengerti bahwa kesuksesan adalah perjalanan panjang dan tantangan adalah hal yang tak terelakkan. Setiap pertandingan pun menjadi sarana pembelajaraan sebagai sebuah tim. Kami akan terus berjuang dengan gigih karena tidak ada yang melebihi adrenalin saat melaju cepat di balik kemudi.

AFC: Satu-satunya hal yang membuat saya kembali termotivasi ketika merasa terpuruk adalah mengontrol reaksi terhadap kejadian tersebut. Menurut saya, tidak ada pilihan lain selain bangkit dan mengambil kendali penuh terhadap hidup Anda. Yang lemah akan tetap berada di bawah, yang kuat akan terus maju ke depan.

PW: Ketegangan terjadi saat saya mencoba menjadi sempurna dan berupaya sekeras mungkin untuk menghindari kesalahan. Sebagai pembalap profesional, memang terdapat saat-saat indah, sesi kualifikasi yang bagus, atau kompetisi yang baik. Tetapi ada kalanya saya merasakan tekanan hebat untuk memberikan performa terbaik. Kuncinya adalah tetap merasa tenang dan puas, sehingga hari terburuk pun tidak akan menghancurkan Anda.

PW: Aspek terbaik dari Formula E adalah kualitas dan kesetaraan yang tercermin pada seluruh kompetisi. Ketika bergabung dengan Formula One, saya ingat bahwa sering terdapat jeda selama 3-4 detik antara tim pertama dan terakhir dalam sebuah pertandingan. Sedangkan di Formula E, hanya terdapat selang waktu 0,5 detik antara tim pertama dan terakhir. Hal tersebut mengilustrasikan sistem yang adil untuk para pembalap sehingga dapat unjuk gigi dengan percaya diri.

AFC: Perkembangan teknologi pada mobil elektrik di lintasan balap adalah hal yang sangat menakjubkan dan sudah mulai diterapkan pada mobil komersial. Terdapat koneksi yang besar antara manufaktur mobil ceper dan departemen balap, yaitu sebagai sarana uji coba. Deretan mobil ceper elektrik yang tersedia pun semakin variatif. Keterlibatan Porsche di kejuaraan balap reli elektrik begitu menakjubkan karena mereka membuka jalan untuk brand otomotif lainnya. Ketika memulai karir sebagai pembalap reli 9 tahun lalu, hal ini sama sekali belum terjamah. Sekarang kami menjadi saksi histori lewat segenap momentum mengesankan yang terjadi pada Formula E.

PW: Saya bersyukur untuk memiliki sejumlah tonggak pencapaian yang begitu saya banggakan, bersama dengan memori—baik maupun buruk—di baliknya. Di antaranya adalah dua kemenangan yang saya raih di Macau Grand Prix dan kejuaraan di Formula E Monako. Selain itu, kemenangan pertama dengan Porsche turut menjadi momen yang mendefinisikan perjalanan karier saya.

AFC: Terdapat beberapa pencapaian berarti yang akan saya ingat sepanjang karier saya. Beberapa yang paling signifikan adalah kemenangan sesi karting di Jerman, Formula Vee—kategori mobil roda terbuka—kejuaraan Deutsche Tourenwagen Masters (DTM) 2015—serta bergabung selama dua tahun di Formula One. Selanjutnya terdapat pula beberapa momen signifikan sejak bergabung di Formula E, seperti kemenangan bersama Porsche di Mexico tahun lalu dan di Diriyah E-Prix. Saya harap, akhir tahun ini kami dapat meraih titel jawara.

PW: Kami selalu merasa yakin dan percaya diri dalam setiap pertandingan karena peluang kemenangan akan senantiasa ada. Namun, tingginya suhu di Jakarta kali ini menjadi salah satu tantangan terbesar untuk mempertahankan fokus. Bukan hanya bagi para pembalap, namun juga komponen teknis pada mobil elektrik yang digunakan. Contohnya baterai dan ban mobil yang sensitif terhadap suhu tinggi.

AFC: Perayaan sudah menjadi tradisi di dalam tim kami, baik ketika meraih kemenangan, mengalami kekalahan, maupun momen lainnya. Datang ke Jakarta pun merupakan momen yang layak diselebrasi. Sebagai analogi, kekalahan bak mengisi sebuah ransel yang akan robek dan meringankan beban di punggung kami saat terjadi kemenangan. Maka dari itu, sangatlah penting untuk berbagi suka dan duka bersama seluruh tim—montir, ahli mekanis, dan staf pendukung lainnya—yang selalu mengiringi perjalanan kami dari awal.

PW: Moto hidup yang selalu saya pegang teguh dalam berkompetisi adalah percaya bahwa kemenangan selalu menanti. Selanjutnya adalah mempertahankan optimisme tersebut dengan melakukan persiapan yang mumpuni. Saya yakin, semua peserta kompetisi sudah memberikan yang terbaik untuk bertanding. Maka dari itu, kami harus berupaya lebih keras untuk menyaingi mereka sebagai pesaing yang tak kalah andal.

Klik di sini untuk #BacaDiManaAja edisi terbaru dari CROWN Indonesia

 


Ditulis oleh

End of content

No more pages to load