Skip to main content

TIME AND SPACE: Andien Aisyah

Menelusuri kehidupan penuh makna dan melodi seorang Andien Aisyah.

Arinta Wirasto

Andien memiliki cara lain dalam memaknai musik. Baginya, musik adalah napas yang sudah menjadi bagian melekat di hidupnya. Bagaimana tidak? Sedari kecil, waktu senggang Andien dihabiskan dengan bernyanyi dan menari di depan televisi. Dari sekadar hobi yang kemudian mengantarkannya ke sejumlah kompetisi bergengsi, bernyanyi berbuah menjadi sebuah profesi yang ditekuninya hingga kini, 22 tahun mendatang. Selain bermusik, aktivitas sehari-hari Andien sarat akan kesejahteraan jiwa, pikiran, dan hati. Menanamkan gaya hidup sehat dan berkelanjutan, Andien pun membuat skala prioritas untuk membagi perannya dalam berkarier dan sebagai ibu dari dua orang anak. Simak cerita Andien tentang perkembangan personal dan perjalanan bermusiknya kepada CROWN Indonesia. 

Seperti apakah state-of-mind Anda saat ini?

Yang penting sehat. Ini adalah yang paling saya jaga. Karena sebesar apapun ide dan rencana kita, ketika tidak sehat semuanya tidak bisa dijalankan. Agar bisa menjalankan semuanya dengan baik, menjaga kesehatan jiwa, pikiran, dan hati adalah hal yang wajib dilakukan. 

Apa dampak terbesar dari pandemi terhadap perkembangan personal Anda?

Saya belajar bahwa menunda atau penundaan tidak selalu berarti buruk. 

Beri tahu kami resolusi Anda di tahun 2022.

Lebih merasakan kekayaan dari semua momen yang tengah terjadi.

Adakah prinsip yang Anda pegang teguh dalam menjalani kehidupan?

Jawaban yang tepat untuk saat ini adalah merangkul ketidaksempurnaan. Saya orang yang sangat perfeksionis, mungkin karena saya adalah seseorang berzodiak Virgo. Namun, belakangan ini saya belajar bahwa terkadang keharusan untuk menjadi perfeksionis justru menghambat diri untuk bertumbuh. 

Bagaimana Anda mendeskripsikan waktu?

Sesuatu yang sangat berarti. Terkadang saya merasa berapa banyak waktu di masa lalu yang terbuang begitu saja. Setelah menginjak usia 30-an dan waktu terus berjalan cepat, timbul pertanyaan “Apakah saya sudah melakukan segalanya dengan baik?” Karena saya melakukan semuanya dalam berbagai suka dan duka dengan waktu yang terus berjalan, saya ingin memaksimalkan waktu yang tersisa dengan hal-hal berguna yang  membawa kebahagiaan.

Bila dapat menggunakan mesin waktu, nasehat apa yang akan Anda berikan kepada Andien berusia 17 tahun?

Andien, tidak usah terlalu sibuk mencari diri sendiri ke luar sana. You are enough, yang kamu butuhkan semuanya ada di dalam diri. 

Deskripsikan satu rutinitas dalam keseharian yang menjadi momen favorit Anda.

Pagi hari adalah waktu saya memiliki me-time. Sebagai ibu, biasanya saya tidur paling malam dan bangun paling pagi. Kala subuh menjadi momen refleksi di mana saya dapat menulis jurnal mimpi, melakukan meditasi, dan berolahraga tanpa adanya distraksi. Itu menjadi waktu di mana saya bisa merasakan self-love sepenuhnya. 

Apa momen favorit Anda sebagai seorang musisi?

Bagi saya, musik adalah napas. Suatu hal yang tidak perlu dipikirkan lagi karena sudah menjadi bagian dari hidup, keseharian, dan cara mengekspresikan perasaan. Momen favorit adalah ketika berada di atas panggung dan melihat para penonton menyanyikan lagu-lagu saya. Rasanya semua kerja keras sangat terbayar.

Apa arti jam tangan bagi seorang Andien?

Pengingat bahwa kita hidup dalam menit dan detik yang tidak mungkin terulang.

Bagaimana preferensi Anda dalam memilih jam tangan?

Jam tangan yang mudah dipadu padankan dengan gaya berpakaian saya yang beraneka macam. Sejauh ini, Breitling sangat memenuhi kriteria tersebut. Menurut saya Breitling adalah brand yang sangat apresiatif terhadap sejarah. Tergambar dari jajaran desain yang ikonis dan penuh pertimbangan.

Jika harus memilih di antara Breitling Chronomat dan Navitimer, model manakah yang akan Anda pilih?

Chronomat adalah model favorit sepanjang masa. Tetapi saya juga menyukai Navitimer yang sangat elegan. 

 

Klik di sini untuk #BacaDiRumahAja edisi terbaru dari CROWN Indonesia


Ditulis oleh

End of content

No more pages to load