URBAN QUEST: Peluncuran Bell & Ross BR-X5 Menafsirkan Makna Evolusi Modern

Bruno Belamich dan Carlos Rosillo menafsirkan makna sesungguhnya dari evolusi modern lewat interpretasi anyar Bell & Ross BR-X5 yang diperuntukkan bagi kaum Urban.

Ditulis oleh Arinta Wirasto.

Sejak awal konsepsinya di tahun 1992, nama Bell & Ross memang begitu sinonim dengan aviasi. Konsistensi terhadap dua hal tersebut pun terus menerus didemonstrasikan lewat segenap penawaran yang terinspirasi dari instrumen aeronautika dan dunia militer. Namun, selalu konsisten bukan berarti tak memiliki ruang untuk perubahan. Seiring bergeraknya dunia menuju arah yang lebih dinamis, Bell & Ross pun memutuskan untuk berevolusi dan melebarkan penawarannya. 

Tahun 2005 menandai transisi yang berdampak pada pamor Bell & Ross kini lewat diluncurkannya BR-01. Didaulat menjadi salah satu lini ikonis sang brand, jam ini mengusung case kotak dengan dial bersiluet bundar dan empat paku yang menghiasi tiap sisinya. Jam yang menyadur inspirasi dari instrumen dasbor pada pesawat ini menjadi cikal bakal dari kaidah desain brand asal Prancis tersebut. Sukses ini bekembang menjadi penawaran lain yang terangkum dalam portofolio Bell & Ross, seperti BR-X1, BR-03, dan BR-05. Kini, sang brand menyajikan interpretasi anyar yang membanggakan sejumlah pembaruan agar tetap relevan lewat interpretasi anyar BR-X5. Jika ditilik secara cermat, taktik untuk terlihat lebih avant-garde sudah diterapkan terlebih dulu ketika BR-01 berevolusi menjadi BR-X1. Lewat BR-X5, brand yang didirikan oleh Bruno Belamich (Bell) dan Carlos A. Rossilo (Ross) ini berhasil menyelaraskan kemahiran teknis dan fungsionalitas. 

Terdapat tiga penawaran dalam katalog BR-X5, dua model dengan konstruksi dasar stainless steel, serta satu model bermaterialkan karbon dan titanium. Ketiganya dinaungi oleh case berdiameter 41 mm—tetap dengan siluet kotak dan bingkai dial berwujud bundar—yang dikonstruksikan dengan teknik ‘roti lapis’. Citra urban yang diusung diterjemahkan lewat penggunaan warna nan vibran pada seluruh model BR-X5. Terdapat dua variasi warna untuk model berkonstruksi dasar stainless steel, yaitu dial bernuansa ice blue dan hitam dengan opsi temali karet dan baja berwarna senada. Sementara, model bermaterialkan karbon dan titanium hadir dengan warna oranye cerah yang terinspirasi dari mesin black box pada pesawat, serta temali senada. 

Spirit kolaborasi Bell & Ross turut dibawa hingga kini. Mari bertolak ke masa lalu. Rilisan pertama dari Bell & Ross dibuat secara kolaboratif dengan manufaktur jam tangan asal Jerman, Sinn-Spezialuhren. Tahun 2022, perusahaan fashion tersohor asal Prancis, Chanel bergabung dalam keluarga besar Bell & Ross sebagai pemegang saham minor. Kini, Bell & Ross kembali berkolaborasi dengan manufaktur movement tersohor basis Swiss, Kenissi. Kinerja prima BR-X5 ditenagai oleh mesin otomatis BR-CAL.323 dengan komponen oscillating weight dengan modifikasi tampilan bak velg mobil sport filosofi Bell & Ross. Movement otomatis ini berjasa memberi cadangan daya hingga 70 jam (setara hampir 3 hari lamanya jika tidak digunakan). Fitur ini memberi keleluasaan sang pengguna untuk beraktivitas di akhir pekan tanpa perlu winding atau menyetel jam, sehingga kerap dijuluki "weekend proof."

Celestial Celebration

Dengan evolusi yang menandai babak baru bagi Bell & Ross, tak ayal jika selebrasi yang meriah begitu diantisipasi. BR-X5 diperkenalkan untuk pertama kalinya di New York, tepatnya di ajang WatchTime. Selanjutnya, peluncuran BR-X5 berotasi ke pasar penting Bell & Ross yang lain seperti Tokyo, dan Malaysia, di mana kami berkesempatan untuk menghadirinya. Mengambil tema galaksi luar angkasa, para tamu undangan diajak untuk mengarungi suatu ruang besar yang didekorasi bagai dimensi lain. Bertajuk The Continuum of Time & Space, area leluasa di The Exchange 106 Building ditransformasi menjadi lima dimensi berbeda yang dinamai dengan X di awalannya sebagai lambang dari eksperimentasi. 

Dimulai dari Dimensi X-1, para tamu digiring ke suatu area dengan penerangan temaram. Satu-satunya pojokan terang di dimensi ini adalah latar belakang berlapiskan fosfor yang ditata berjajaran secara vertikal. Menyerupai bima sakti, latar ini dibuat sebagai area foto para tamu undangan yang terdiri dari pengikut setia Bell & Ross, rekan media, dan Key Opinion Leaders (KOL). Seiring dengan bergaungnya suara narator, kami digiring ke Dimensi X-2 melalui satu labirin hitam dan putih bertemakan garis imajiner yang membatasi atmosfer bumi dan luar angkasa. Seusai melewatinya, kami dihadapkan pada labirin lain yang dipenuhi oleh kaca dan mengusung konsep ilusi. Seketika, kami merasa sedang berada dalam suatu adegan Back to the Future (1985) ketika Marty sedang bersiap-siap untuk terbang ke luar angkasa. Para tamu undangan pun diperkenankan untuk berfoto dan tenggelam dalam eforia tersebut. 

Tengah asyik berfoto, suara dengan infleksi dalam khas Morgan Freeman—acap kali menjadi narator film drama—, kembali bergaung dari pengeras suara. Kemudian, kami diajak untuk memasuki Dimensi X-3 di mana kami disapa secara langsung oleh tamu kehormatan malam itu. Tak lain dan tak bukan adalah Bruno Belamich and Carlos Rosillo selaku pendiri dan Creative Director dari Bell & Ross. “Kami ingin berinteraksi secara langsung dan mengajak untuk bersulang untuk kesuksesan Bell & Ross dan BR-X5!”, tutur keduanya ketika memberi kata sambutan kepada para tamu. Masih di dimensi yang sama, para tamu bersenda gurau sembari menikmati indahnya cakrawala Kuala Lumpur di malam hari yang dilatari oleh Menara KLCC. 

Setelahnya, kami pindah ke Dimensi X-4 yang bertemakan futuristik dengan penerangan terang. Di sini, para tamu diberi kesempatan untuk melihat dan meraba BR-X5 dari dekat melalui instalasi berwujud tangan robot. Tak hanya itu, ekshibisi mini ini turut menampilkan evolusi dari lini BR-01 yang menghiasi dinding-dinding ruangan. Nuansa putih yang mendominasi dimensi ini hadir sebagai sebuah paradoks antara kerumitan dan kesederhanaan. Akhirnya, para tamu diajak untuk “mendarat” ke Dimensi X-5. Inilah saat selebrasi sebenarnya dimulai, di mana kami dijamu sepuasnya dan diiringi oleh musik nan meriah untuk mengakhiri malam yang begitu tak terlupakan.

Dynamic Evolution

Persahabatan Bruno Belamich dan Carlos A. Rosillo yang terjalin di masa remaja berkembang menjadi suatu nama tersohor dalam dunia horologi. Sinonim dengan dunia aviasi dan militer, kini kedua pendiri Bell & Ross memutuskan untuk melebarkan jangkauan ke ranah yang lebih modern. Kepada CROWN, duo dinamis ini berefleksi pada awal konsepsi sang brand dan memamparkan pandangannya tentang masa depan Bell & Ross, serta rilisan terbaru dalam penawarannya, BR-X5. 

30 tahun telah berlalu sejak Bell & Ross didirikan, apa sajakah yang telah berubah dari brand ini?

Rasanya seperti melihat anak bertumbuh kembang. Meskipun tidak tahu akan jadi apa ketika besar, Anda akan selalu mengharapkan yang terbaik untuk mereka. Mengaplikasikan analogi yang sama, kami bertumpu pada pelanggan Bell & Ross sebagai kunci kesuksesan. Melihat ke belakang, hal paling menantang bagi kami saat baru memulai adalah kurangnya Sumber Daya Manusia yang memadai. Oleh karena itu, mencari kolaborator yang ulung amat vital bagi keberhasilan sebuah brand. Kami merasa amat bersyukur bisa mendapatkan talenta-talenta terbaik di dalam tim kami sekarang. 

Penawaran Bell & Ross terdiri dari dua pilar esensial yang erat dengan DNA brand ini, yaitu utilitarian dan estetika desain atraktif.  Bagaimana Bell & Ross menemukan keselarasan antara keduanya?

Sesungguhnya tidak ada resep rahasia. Hanya bermodalkan keinginan kami untuk terus berinovasi, meski tanpa bisa mengukur kesuksesan dari setiap penawaran yang ditelurkan. Kami selalu berupaya untuk memadukan insting kami dan aspek komersil di luar sana, seperti tren yang tengah mencuat di ranah fashion atau otomotif. 

Manakah kaidah desain yang lebih penting bagi Bell & Ross, bentuk yang mengikuti fungsi, atau sebaliknya? 

Bagi pelanggan, tentunya fungsi tidak akan menjadi lebih penting dari bentuk. Namun jika ditilik dari perspektif seorang desainer, fungsi memegang peranan krusial dalam proporsi sebuah jam tangan. Semuanya selalu berawal dari movement, kemudian bergulir ke aspek lain pada jam. Formula rahasia kami terletak pada gairah dan keberanian untuk berinovasi. Banyak brand di luar sana yang enggan mengambil risiko dan gagal. Namun, Bell & Ross bukan termasuk salah satunya. 

Strategi berkelanjutan terus menerus dicanangkan pada berbagai brand lintas sektor dan industri, apakah Bell & Ross berencana untuk mengimplementasikan siasat yang sama? 

Ini adalah isu paling menantang untuk diretas. Menurut kami problem ini tidak terlalu relevan di dunia horologi. Sejatinya, jam tangan mekanis adalah produk berkelanjutan kendati tidak membutuhkan penggantian baterai dalam pengoperasiannya. Ini semua tentang pendekatan yang ingin dilakukan oleh suatu brand, baik dari sudut pandang filosofis atau politik. Namun, tentu saja kami tertarik untuk menapaki jejak ini. Sesungguhnya, kami telah menyiapkan sesuatu dalam ranah berkelanjutan dan akan menyingkap realisasinya segera.

Bisakah Anda berbagi sedikit tentang interpretasi anyar BR-X5 dan tanggapan publik sejauh ini?

Terdapat dua sisi dalam satu koin, yaitu sisi media dan pengguna akhir. Ketika baru diluncurkan, BR-X5 disambut dengan antusiasme yang hangat. Namun tentu saja, selalu ada pihak yang memandang dengan sebelah mata dan memberi komentar pedas. Kritik adalah hal yang baik, tetapi jika tidak dilakukan secara konstruktif, percuma membuang waktu untuk menanggapinya. Kembali lagi ke persepsi, rasanya terlalu cepat untuk mengambil kesimpulan. Untuk sekarang, mari nikmati euforia peluncuran BR-X5. 

Bicara tentang inovasi, BR-X5 ditenagai oleh BR-CAL.323 yang diproduksi oleh Kenissi untuk pertama kalinya dalam penawaran Bell & Ross. Adakah cerita di balik kolaborasi dengan sang manufaktur movement tersohor?

Penawaran ini datang dari Chanel, selaku mitra dari Bell & Ross. Kami mengiyakan ajakan tersebut, namun dengan satu syarat: menginkorporasikan ciri khas kami ke dalam sang movement. Mencapai mufakat, komponen oscillating weight dan balance wheel dikonfigurasi ulang sebagai cerminan atas filosofi dan kompetensi Bell & Ross. Dengan keahlian yang dikuasai, Kenissi memahami cara untuk mengoptimalkan kinerja movement dengan cadangan daya yang panjang dan sertifikasi COSC. Seluruh hal ini beresonansi dengan kode desain Bell & Ross, yaitu andal, presisi, fungsional, dan keterbacaan. Bersama, hal ini kami sebut “inti dari pengetahuan.” Jadi, kolaborasi ini akan berlangsung dalam jangka panjang. 

 

Klik di sini untuk #BacaDiRumahAja edisi terbaru dari CROWN Indonesia

 


Ditulis oleh

End of content

No more pages to load